Kupang, 2 Juni 2025 – Nama Caesar Archangels Hendrik Meo Tnunay, atau yang akrab disapa Nono, mengharumkan nama Indonesia setelah meraih juara pertama dalam International Abacus World Competition 2022. Prestasi membanggakan ini menjadikannya sorotan tidak hanya di Nusa Tenggara Timur (NTT), tempat asalnya, tetapi juga di seluruh Indonesia.
Kompetisi ini diikuti oleh lebih dari 7.000 peserta dari berbagai negara, dan Nono menjadi satu-satunya perwakilan dari Indonesia yang berhasil menyabet gelar juara. Kemenangan ini menjadi bukti bahwa bakat luar biasa dapat tumbuh dari pelosok negeri, termasuk dari wilayah-wilayah yang masih menghadapi tantangan besar di bidang pendidikan.
Perjalanan Nono yang Inspiratif
Nono lahir pada 2 April 2015 di Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang, NTT. Ia adalah anak dari pasangan Raflim Meo Tnunay dan Nuryati Seran. Sang ayah bekerja serabutan, dulunya sebagai tukang bangunan, sedangkan ibunya adalah guru kontrak.
Sejak usia dini, Nono menunjukkan kecerdasan luar biasa. Ia sudah dapat berbicara lancar sejak usia satu tahun. Saat duduk di PAUD Tunas Belia pada usia lima tahun, Nono sudah bisa membaca dan bahkan minta ikut kursus bahasa Inggris setiap pekan. Meski hidup dalam kondisi ekonomi yang terbatas, semangat belajarnya sangat tinggi.
“Rasa ingin tahu Nono sangat tinggi. Jadi, dia paksa kami harus ikut kursus. Beli buku bacaan. Terpaksa kami turuti saja kemauannya biar semangat belajar tidak redup,” ujar sang ibu, Nuryati.
Dukungan dan Harapan dari Masyarakat
Prestasi Nono mendapatkan apresiasi luas dari masyarakat. Kisahnya menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama di NTT, tentang pentingnya mendukung pendidikan anak sejak dini meskipun dengan keterbatasan.
Keberhasilan Nono juga menjadi panggilan bagi pemerintah dan berbagai pihak terkait untuk lebih memperhatikan pengembangan talenta anak-anak dari daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Dukungan terhadap pendidikan yang merata dan berkualitas menjadi kunci lahirnya generasi muda yang mampu bersaing di kancah global.
Penutup
Prestasi Nono dalam ajang International Abacus World Competition 2022 menjadi tonggak penting bagi dunia pendidikan Indonesia. Ia membuktikan bahwa anak-anak Indonesia dari pelosok daerah pun bisa bersinar di tingkat internasional dengan tekad, semangat belajar tinggi, dan dukungan keluarga yang penuh cinta.
Semoga kisah Nono menjadi inspirasi bagi seluruh anak Indonesia untuk terus bermimpi, berusaha, dan berprestasi.