Jakarta, 2 Juni 2025 – Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dan machine learning semakin pesat dan mulai merambah ke berbagai sektor, termasuk dunia pendidikan. Inovasi ini diyakini mampu mengubah cara belajar mengajar menjadi lebih efektif, personal, dan inklusif.
AI dan machine learning adalah teknologi yang memungkinkan komputer untuk belajar dari data dan pengalaman sehingga dapat melakukan tugas tertentu secara otomatis dan cerdas. Dalam bidang pendidikan, teknologi ini mulai digunakan untuk mengembangkan sistem pembelajaran adaptif, di mana materi pelajaran disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan masing-masing siswa.
Salah satu manfaat utama AI dalam pendidikan adalah kemampuan untuk memberikan pengajaran yang personalisasi. Dengan machine learning, sistem dapat menganalisis gaya belajar dan kemajuan siswa, lalu menyesuaikan konten pembelajaran secara dinamis. Contohnya, platform seperti Khan Academy dan Duolingo secara otomatis memberikan latihan tambahan kepada siswa yang kesulitan memahami materi tertentu, sehingga proses belajar menjadi lebih efektif dan menyenangkan.
Selain itu, AI juga membantu guru dalam hal evaluasi dan penilaian. Dengan otomatisasi pengoreksian tugas dan ujian melalui platform seperti Gradescope, guru bisa lebih fokus pada pendampingan siswa yang membutuhkan perhatian khusus. Teknologi ini juga mempermudah identifikasi siswa yang mengalami kesulitan belajar, memungkinkan intervensi dini yang tepat sasaran.
Tak hanya itu, AI juga mendukung pendidikan inklusif dengan menyediakan alat bantu belajar bagi siswa dengan kebutuhan khusus, seperti aplikasi pembaca teks untuk siswa tunanetra dan aplikasi pengenalan suara bagi siswa dengan kesulitan menulis, contohnya aplikasi Microsoft Immersive Reader.
Selain memberikan manfaat bagi siswa dan guru, AI juga meningkatkan efisiensi administrasi pendidikan melalui penggunaan chatbot bertenaga AI yang mampu menjawab pertanyaan siswa secara cepat dan 24/7, seperti chatbot Jill Watson yang digunakan di Georgia Tech.
Menurut Dr. Rina Wulandari, pakar teknologi pendidikan dari Universitas Indonesia, “Implementasi AI dan machine learning di sektor pendidikan bukan hanya mempercepat proses pembelajaran, tapi juga membuka akses pendidikan berkualitas untuk lebih banyak siswa, termasuk yang berada di daerah terpencil.”
Namun, tantangan yang masih harus dihadapi adalah kesiapan infrastruktur teknologi dan pelatihan guru agar mampu memanfaatkan teknologi ini secara optimal. Pemerintah dan berbagai institusi pendidikan diharapkan dapat bekerja sama untuk mengatasi hambatan tersebut sehingga potensi AI dalam pendidikan dapat dimaksimalkan.
Dengan kemajuan ini, masa depan pendidikan di Indonesia dan dunia diyakini akan lebih cerah, di mana teknologi cerdas menjadi mitra sejati dalam menciptakan generasi pembelajar yang unggul dan adaptif di era digital.